728 x 90



Selayang Pandang

Pada tahun 1956 beberapa Pastor Jesuit meninggalkan daratan Tiongkok dan datang ke Jakarta. Oleh Bapak Uskup Agung Jakarta, diminta berkarya di wilayah Glodok. Selain berkarya di gereja mereka juga berkarya di bidang pendidikan maka didirikanlah sekolah RICCI di samping Gereja Katolik Santa Maria de Fatima, Toasebio.

Nama RICCI diambil dari nama Mateo Ricci (1552 - 1610), yaitu Pastor asing pertama yang berhasil dalam misi inkulturasi di Tiongkok. Sekolah RICCI , yang didirikan oleh Pastor Mathias Leitenbouer, SJ, pada awalnya bergabung dengan Perkumpulan Strada. Gedung pertama sekolah RICCI diberkati oleh Mgr. Alibrandi, SJ (Pronunsio Apostolik) pada tahun 1959. Gedung terus mengalami penyempurnaan, kemudian pada tahun 1968 oleh Pastor Augustinus Phan Liang Chin, Pr (Pimpinan Sekolah Strada RICCI) dibangunlah gedung TK RICCI. Pada tanggal 14 Juli 1972, dibawah kepemimpinan Pastor Guido Paolucci SX, sekolah RICCI memisahkan diri dari Strada dan mendirikan Yayasan RICCI. Pemerintah Daerah DKI melalui Proyek Husni Thamrin, turut menyumbang sebuah gedung berlantai 3 beserta perlengkapannya pada tahun 1977, yang kini dipakai oleh SMP Ricci I. Pembangunan gedung selanjutnya adalah gedung olahraga yang selesai dibangun pada tahun 1979, ketika yayasan dibawah pimpinan Pastor Vincenzo Baravalle, SX.

Sekolah RICCI yang pada awalnya dimulai dengan TK-SD, kini telah berkembang pesat menjadi Ricci I dan II dengan jenjang pendidikan KB-TK-SD-SMP-SMA. Selanjutnya Sekolah Ricci di Jakarta Barat ini disebut Ricci I. Pembangunan gedung Ricci II diawali dengan pembelian tanah seluas 2,2 Ha tahun 1986, yang terletak di Jl. Utama II Nomor 1 dan 2 Pondok Karya, Pondok Aren, Bintaro oleh Pastor Vincenzo Bravalle, SX. Satu tahun kemudian tepatnya tanggal 24 November 1987 berhasil didirikan gedung TK RICCI II. Gedung tersebut diberkati oleh Bapak Uskup Mgr. Leo Soekoto, SJ.

Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat Bintaro mulailah dibangun gedung SD, SMP, dan SMA Ricci II secara bertahap. Gedung SD Ricci II berhasil diselesaikan pada tanggal 14 November 1989. SMP RICCI II mulai menerima siswa baru tahun 1990, dengan menumpang di gedung SD Ricci II sementara gedung SMA RICCI II selesai dibangun pada tahun 1993. Gedung tersebut diberkati oleh Bapak Uskup Agung Jakarta, Mgr. Leo Soekato, SJ dan diresmikan oleh Ibu Try Sutrisno pada tanggal 15 November 1993. Baru pada tahun 1997 gedung SMP Ricci II selesai dibangun dan diresmikan oleh Dr. Atie Wardiman.
Pada masa kepemimpinan Bp. R. Herman Notosuprapto sebagai Ketua Yayasan ( 1987 - 1997), Ricci berhasil membangun gedung baru untuk SD Ricci I di Jln. Kemenangan III/33. Dan pada periode berikutnya, yaitu dalam masa kepemimpinan Dr. Hubertus Kasan Hidayat Sp.Kj (1997 - 2007) dibangunlah gedung SMA Ricci I.

Gedung baru ini terletak di belakang Gereja Katolik Santa Maria de Fatima, berlantai 5 dan dilengkapi dengan lift. Lantai 5 untuk hall dan diberi nama Hall Mateo Ricci, sangat representatif untuk acara-acara seperti seminar, rapat, penataran, ataupun acara pertunjukan karena dilengkapi dengan panggung dan sound-system yang memadai. Kini semua lokal di Ricci I maupun II ber AC sehingga sangat nyaman sebagai tempat belajar.

MAKNA LAMBANG YAYASAN RICCI

Padi dengan tangkai dan butir-butir berjumlah 17, melambangkan kemakmuran.
Kapas dan kelopak bunga berjumlah 8, melambangkan kesejahteraan.
Buku, melambangkan ilmu yang dalam dan mendasar.
Pita, melambangkan pengikat yang mempersatukan baik alumni maupun  siswa/i yang masih belajar.
Ditengah-tengah terdapat salib yang kukuh tegak, melambangkan Tuhan yang maha Esa dan kesanalah kita selalu mohon pertolongan dan perlindungan dalam melaksanakan tugas mengabdi pada  nusa dan bangsa
Segi Lima, melambangkan keberadaan kita di negara tercinta yang berdasarkan Pancasila.
Lukisan di dalam segi lima yang terdiri dari padi, kapas, buku, pita, salib, mengingatkan kita kepada saat bersejarah bagi bangsa Indonesia, yaitu  Proklamasi kemerdekaan republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

PIMPINAN YAYASAN RICCI DARI MASA KE MASA

Pater Mathias Laittenbouwer, SJ
Pater Staudinger, SJ
Pater Phian Liang  Ching, Pr
Pater Tandean, SJ
Pater Guido Palluci, SX
Pater Vincenzo Baravalle, SX
Bapak Herman Notosuprapto
Bapak Petrus Yosef Sudardi, MBA
Bapak Dr. Hubertus Kasan Hidajat, Sp. K.J
Bapak Drs. MD. Primanto, SH.MH
Bapak Drs. Hijanto Fanardy
Bapak Drs. Jim Mintarja